Rabu, 04 Juni 2014

Catatan Mimpi-Mimpi Aneh (4)

Back again with another strange dream of mine...

It's was Wednesday morning, May 28th, 6:22 am.

Genrenya bisa dibilang thriller, kalau boleh di kasik judul, judul yang cocok buat mimpiku kali ini...

"Witch Hunts"

Awal mimpi dimulai dengan aku dan saudaraku yang sedang membicarakan mengenai hewan peliharaan kami di sebuah rumah. Hewan peliharaan yang kami bicarakan itu bentuk aneh. Mirip ikan paus, tapi tinggal di darat dan bertelur (pokemon kali ya :3).

(Oh ya, dalam mimpiku kali ini sepertinya aku memerankan banyak tokoh)

Setelah beberapa lama berbincang-bincang mengenai hewan aneh di rumah tersebut, aku (entah masih tokoh yang sama atau tidak) meminta kepada seseorang untuk mengantarkanku pulang ke rumah.

Sampai di rumahku, rumahnya masih gelap gulita karena lampunya belum dinyalakan. Begitu lampu dinyalakan, kami melihat dua sepupuku yang sedang tidur. Setelah membangunkan mereka, kami pun berbincang-bincang.

Beberapa saat kemudian, saat aku hendak pergi mandi *atau mungkin baru saja selesai mandi* tiba-tiba saja aku merasa kami sedang dalam bahaya. Ternyata rumah kami telah dikepung oleh sekawanan makhluk aneh (anggap saja zombie, karena mirip zombie). Zombie-zombie itu tidak bisa melihat, mereka hanya bisa mengenali kami dari bau dan suara yang kami timbulkan. Terjadilah perkelahian antara kami (tiba-tiba saja rumah itu sudah dipenuhi oleh teman-temanku yang lainnya, dan baru ketahuan kalau kami adalah sekawanan penyihir).

Dalam perkelahian tersebut tiba-tiba saja bos kawanan zombie datang dan kami pun kalah. Salah satu dari teman kami tewas dan kami akhirnya memutuskan melarikan diri dengan mantra 'vanish' (kalau tidak salah itulah yang kuucapkan) dan kami pun menghilang dan pindah tempat dalam sekejap. Namun dengan mantra itu kami hanya bisa pindah ke tempat yang jaraknya tidak begitu jauh, jadi kami harus mengulangi mantra itu berkali-kali untuk bisa melarikan diri.

Begitu sampai di tempat yang cukup aman, kami diam sejenak membicarakan apa yang harus kami lakukan selanjutnya, kemana sebaiknya kami pergi. Kami tidak bisa menumpang tinggal di rumah orang lain, karena hal itu akan membahayakan orang tersebut.

Kami sedang berada di sebuah pertigaan (jalan pertama adalah jalan yang baru saja kami lalui, yang kedua adalah jalan menuju hutan terlarang, dan yang ketiga adalah jalan keluar desa) ketika kawanan zombie dan bosnya berhasil mengejar kami. Mereka datang diiringi dengan suara sirene. Kami pun panik dan akhirnya terpencar saat melarikan diri.

Salah satu dari kami (yang diperankan olehku lagi) terpaksa bersembunyi di rumah terdekat. Si pemilik rumah membiarkanku untuk bersembunyi setelah aku memohon kepadanya. Penggeledahan pun dilakukan oleh kawanan itu, namun entah mengapa mereka benar-benar tidak dapat menemukanku (padahal penciuman zombie-zombie itu tajam)

Bosnya berkata: Sepertinya tempat ini memiliki aura yang berbeda

(mungkin maksudnya dia yakin kalau salah satu dari kami - yaitu aku - sedang bersembunyi disana, namun dia heran entah mengapa anak buahnya - yang menunggangi hewan mirip dinosaurus - tidak dapat menemukanku)

- Anehnya - pak tua pemilik rumah itu malah dengan polosnya menjawab kalau hal itu dikarenakan oleh jimat (semacam batu permata) yang dimilikinya. Setelah mendengar hal itu, bos kawanan tersebut langsung membunuh pak tua itu tanpa belas kasihan. Setelah itu, keberadaanku di rumah itu pun langsung terdeteksi oleh anak buahnya.

Aku kembali melarikan diri, namun sepertinya aku sudah pasrah dengan hidupku karena dalam pelarianku itu aku segera menghubungi seorang (anak perempuan yang ceritanya tokoh utama dalam mimpiku itu) dengan telepati. Melalui telepati aku memberitahukannya mengenai kekuatan permata itu dan mengucapkan salam perpisahan sekaligus menyampaikan sebuah pesan bahwa aku mencintai salah seorang dari kami.

END

Mimpi berakhir dan aku pun terbangun dalam keadaan lelah (lelah karena kebanyakan lari :P, haha)

Minggu, 04 Mei 2014

Catatan Mimpi-Mimpi Aneh (3)

Senin, 5 Mei 2014
05.42 AM

Aku kembali terbangun dengan sebuah mimpi yang aneh lagi.

Aku tidak begitu ingat bagaimana awal mimpiku. Namun ada beberapa adegan yang kuingat, pertama kalau tidak salah ada adegan dimana aku bersama ayahku mengendarai mobil (aku yang menyetir) melewati perumahan (bukan melewati jalanan perumahan tapi masuk ke dalam rumahnya o.O?!)

Setelah itu adegan yang kuingat adalah aku dan seorang temanku (panggil saja dengan ‘S’) sedang berada di sebuah rumah tua (semacam kos-kosanlah). Saat sedang mencari toilet/kamar mandi (?) tiba-tiba saja ada beberapa orang penjahat/preman yang memaksa kami berdua untuk menukarkan mata uang Korea ke dalam rupiah kalau tidak maka aku akan disilet (sumpah tidak ada hubungannya =_=ll).

Jadi sementara ‘S’ mencari tahu berapa nilai tukar Won ke dalam Rupiah, aku masih disandra, namun aku tetap berusaha untuk melawan dengan merebut silet dari penjahat itu dan membuangnya berkali-kali. (Hah?!)
Sementara itu, tiba-tiba ada bantuan datang. Dua orang wanita datang untuk menyelamatkan kami. Mereka mengalihkan perhatian penjahat-penjahat itu dan menyuruh kami untuk melarikan diri. Anak buah penjahat itu pun mengejar kami, namun anehnya ternyata mereka bukan mengejar kami tapi malah ikut-ikutan melarikan diri bersama kami. Kalau tidak salah katanya mereka bosan bekerja dengan bosnya itu.

Yang paling aneh adalah endingnya yang tiba-tiba terasa seperti adegan akhir dalam lagu opening/ending anime. Semuanya (anggap saja para tokoh utama anime tersebut) berlarian melompati gedung-gedung, bukit, hingga sampai di area yang dipenuhi tebing-tebing tinggi (macam Naruto-lah).


Mimpi pun berakhir dengan diriku yang berdiri di sebuah tebing bersama dengan hewan peliharan (?) dan berpose keren. (hahaha… :P)

Catatan Mimpi-Mimpi Aneh (2)

Ini catatan tanggal 27 Desember 2011 5:02 pm (dengan pembaharuan)

 Aku baru saja terbangun dari tidur siangku yang penuh dengan mimpi, mimpi yang tidak bisa dibilang indah tapi bisa dibilang seru, seolah aku baru saja menonton film dengan tema adventure.

Scene yang kuingat, dalam mimpi aku bersama dua orang temanku (atau mungkin sepupuku) dan ibu mereka (bibiku) pergi ke suatu tempat dimana di tempat itu tumbuh pohon yang begitu tinggi. Bentuk pohon itu mirip dengan pohon natal. Banyak orang yang datang kesana. Orang-orang itu termasuk dua sepupu dan bibiku datang ke sana dengan membawa sesuatu semacam persembahan dan meletakkannya di bawah pohon itu, kemudian mereka pun berdoa.

Kemudian entah bagaimana kedua teman/sepupuku itu tiba-tiba saja berkata kalau pohon itu sebentar lagi akan meledak, jadi mereka harus segera meletakkan persembahan dan berdoa kemudian melarikan diri. Anehnya sementara mereka melarikan diri aku malah dengan santainya melihat ke sekeliling tempat itu. Aku melihat hal-hal yang anehnya tidak terlihat oleh orang-orang yang masih ada di sana.

Pertama, ada (kalau tidak salah) seekor burung phoenix yang terbang melintas di atas tempat itu. Burung phoenix itu menyebarkan kertas selebaran (?).

Kedua, aku melihat sebuah kartu nama (selebaran itu ternyata kartu nama) tersangkut di semak-semak yang ada di sisi jalan setapak (tempat itu seperti sebuah taman). Kartu nama itu hanya terlihat olehku. Tidak, lebih tepatnya yang tidak terlihat oleh yang lainnya adalah tulisan yang terdapat pada kartu nama itu. Bisa dibilang tulisan yang terbaca/terlihat olehku berbeda dengan yang lainnya. Punya mereka hanya kartu nama biasa sedangkan punyaku seolah berisikan tulisan semacam doa (kurang begitu jelas). Yang jelas selebaran itu semacam selebaran yang berasal dari surga, disebarin oleh malaikat.

Ah…, jadi kartu nama itu layaknya kartu nama konsultan dari surga. Jika kita mempunyai masalah, kita bisa menghubungi alamat yang tertulis di sana.

Well, sampai di situ mimpiku pun berakhir… =__=


Senin, 21 April 2014

Catatan Mimpi-Mimpi Aneh (1)

Ini catatan tanggal
23 April 2012 (dengan pembaharuan dari catatan asli)

Genre mimpi saat itu: angst dengan sisipan komedi

Awal mimpinya tidak jelas, terlupa saat aku terbangun, intinya setting mimpinya di sebuah rumah tokoh utama perempuan/laki-laki (kurang begitu jelas, pokoknya dia adalah diriku dalam mimpi), kemudian selain dia ada satu lagi tokoh perempuan (yang sepertinya pembantunya) tinggal bersama di rumah itu…

Karena ini pembaharuan jadi aku sendiri sudah lupa dengan yang sebenarnya kutuliskan itu apa

Dalam mimpiku itu ada adegan dimana dua wanita setengah baya bertengkar (pertengkarang seperti anak kecil yang tidak jelas akar permasalahannya apa) kemudian tiba-tiba saja cuaca memburuk, angin berhembus kencang, latar suasana menjadi bernuansa coklat… semua orang yang ada dalam mimpiku itu kemudian masuk dalam rumah, begitu semua sudah masuk ke dalam rumah, listrik pun padam -jeegleg

Setelah itu alur mimpi menjadi semakin tidak jelas
Dalam keadaan listrik padam tokoh perempuannya malah bisa menyalakan TV dan menonton channel horor dan yang satunya (diriku dalam mimpi) malah ketakutan, kemudian masuk ke kamar (?) dan ternyata di sana ada orang yang sedang melakukan ritual (entah ritual apa, yang melakukannya sepertinya salah satu dari dua wanita paruh baya yang bertengkar tadi)
Ruangannya gelap, namun pemandangan di luar bisa terlihat karena diluar lebih terang dan kaca jendela rumah/kamar itu besar.

Kemudian si perempuan bertanya, "Lihat, itu apa? Itu orang atau bukan?" sambil menunjuk ke arah luar jendela.
Dan yang terlihat disana…. Pertama-tama adalah 2-3 orang yang mengenakan seragam ninja (sumpah mimpinya benar-benar absurb), semakin lama semakin banyak ninja bermunculan dan sepertinya hendak menyerang rumah itu.

Ternyata benar rumah pun diserang, ada panah-panah (panahnya besar, kelihatan seperti  panah yang digunakan untuk bowgun tetapi lebih besar) yang menghujam dari atas, panah itu mengenai semua yang ada di dalam rumah.
Aku dalam mimpi tidak terkena serangan itu tapi si perempuan kakinya/pahanya terkena panah itu.

Aku dalam mimpi sepertinya berkata, “Maaf, tahan sebentar biar kucabut”
Begitu panahnya tercabut, tanpa disadari ternyata semua ninja itu sudah masuk ke dalam rumah dan mulai menyerang lagi. (Dan ternyata mereka yang menyerang itu semuanya berwajah bishounen)

Sekarang malah kepikiran, kau udah ninja, seharusnya wajahnya ga kelihatan kan?!

Salah satu dari mereka ada yang memakai topeng (?) dan gelagatnya mirip Sebastian (Kuroshitsuji), sebertinya dia bosnya tapi dia hanya terlihat sekilas kemudian hilang.

Mereka pun menyerang bertubi-tubi.

Tiba-tiba saja, entah mengapa serangannya berhenti dan di sana sudah ada bapak-bapak yang datang menolong (dan yang jadi bapak-bapak dalam mimpi itu ayahku). Semuanya terhenti dan malah mengobrol dengan para penyerang/ninja itu (baru sadar kalau ternyata mereka menyerang menggunakan berbagai jenis kartu)

Selama mengobrol aku dalam mimpi mengambil kartu itu dan balas menyerang mereka satu per satu tapi mereka hanya diam saja (situasinya sudah berubah seperti sedang bercanda)

Si bapak: Tadi aku dengan ada penyerangan, ternyata yang menyerang rumah ini memang anak muda semua… hahahahaha (sepertinya begitu yang dikatakan si bapak)

Aku dalam mimpi malah tiba-tiba berubah kecentilan dan malah diajari dengan ketua komplotan ninja itu bagaimana cara melempar kartu dengan benar biar mengenai sasaran.

Si ketua : Begini caranya (dia lempar kemudian mengenai bawahannya)
Aku dalam mimpi : Oooh (mencoba melempar dan kena, kemudian karena penasaran coba lempar ke arah si ketua dan kena juga) Ops! (aku dalam mimpi senyum-senyum cengengesan ke arah si ketua)

Setting-nya saat itu seperti di dalam ruang tamu, semua duduk dan mengobrol, tapi ada 2 orang dipojokan yang kelihatan sedang berbisik ‘kita harus lakukan sekarang’
Si bapak dan si ketua tampak membicarakan sesuatu... bla bla bla bla dan tiba-tiba saja syutt-
Si bapak mengerang kesakitan, “ARrrrghhhh-“

Aku dalam mimpi tahu akan ada penembakan lagi (tapi tidak bisa melakukan apa-apa (?)) dan kali ini mereka tidak menggunakan panah melainkan jarum kecil dan itu mengenai mengenai leher si bapak.
Aku yang shock hanya bisa kebingungan...
Aku dalam mimpi, “Ke... kenapa kalian menyerangnya?” (Aku kelihatan sudah mau menangis melihat si bapak kesakitan)
Satu orang dari mreka dengan marah-marah menjawab, “Dia salah satu dari mereka yang membangun jembatan itu... orang tua kami ditelantarkan…” (tidak jelas)

Intinya gara-gara si bapak dan kawan-kawannya, orang tua mreka meninggal jadi mereka balas dendam.
Si bapak: Bu... bukan... aku... tidak melakukan itu (berusaha menjelaskan tapi akhirnya dia terjatuh dan meninggal sebelum sempat menjelaskan)

Sementara itu aku dalam mimpi yang memangku si bapak menangis tersedu-sedu.

Di situlah mimpinya selesai, dan aku terbangun dengan masih tersedu-sedu, kebawa suasana dalam mimpi.